Minggu, 25 Juli 2010

MAJAS PENEGASAN

Macam" Majas Penegasan

 1. Pleonasme:
Gaya bahasa yang mempergunakan kata yang sebenarnya tidak perlu karena arti kata tersebut sudah terkandung dalam kata yang diterangkannya.
Contoh: Kamu maju ke depan!
2. Repetisi:
Gaya bahasa dengan mengulang kata dalam kalimat yang berbeda. Repetisi biasa digunakan ketika berpidato.
Contoh: Cinta adalah keindahan. Cinta adalah kebahagiaan.
3. Tautologi:
Gaya bahasa dengan mengulang kata dalam sebuah kalimat.
Contoh: Segalanya serba berubah, serba bergerak, dan serba tumbuh lalu mati.
4. Anafora:
Gaya Bahasa paralelisme dengan mengulang kata pada awal baris dalam puisi.
Contoh: Malam ini saya teringat kamu, malam ini selalu kusebut namamu.
5. Epipora:
Gaya bahasa paralelisme yang mengulang kata di akhir baris dalam puisi.
Contoh: Kalau kau mau aku akan datang, kalau kau suka aku akan datang.
6. Klimaks:
Gaya bahasa dengan menyatakan beberapa hal berturut-turut makin lama makin memuncak.
Contoh: Lebaran yang lalu saya sungkem kepada kakak,ibu, dan nenek.
7. Antiklimaks:
Gaya bahasa dengan menyatakan beberapa hal berturut-turut makin lama makin menurun.
Contoh: Jangankan sepuluh ribu, lima ribu, bahkan seribu pun tidak ada.
8. Retoris:
Gaya bahasa dengan mempergunakan kalimat tanya yang tidak membutuhkan jawaban.
Contoh: Siapa yang melarangmu berbuat bijak?
9. Asidenton:
Gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berturut-turut tanpa kata sambung.
Contoh: Kemeja, dasi, sepatu, kaos kaki dibelinya dari toko itu.
10. Polisitendon:
Gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berturut-turut dengan menggunakan kata sambung.
Contoh: Saya datang kemudian bertanding lalu menang.
11. Enumerasio:
Gaya bahasa dengan melukiskan satu peristiwa agar keseluruhan maksud lebih jelas.
Contoh: Angin berhembus, laut tenang, bulan memancarkan sinarnya.